Nov 29,2024
0
Pada tanggal 29 November, China Central Radio and Television Station (CCTV) merilis tema "Sì Sì Ruyi, Shēng Shēng Bù Xī" dan logo utama untuk Gala Festival Musim Semi 2025. Logo ini menampilkan dua karakter "Sì" yang disusun secara simetris, menyerupai "ruyi" tradisional Cina (simbol keberuntungan). Pasangan dua karakter "Sì" adalah hubungan kreatif dan menguntungkan antara Tahun Ular (Yǐ Sì) dan "ruyi", melambangkan pemenuhan semua keinginan. Ini membawa berkah yang meriah dan harmonis bagi negara dan rakyatnya, sekaligus menyoroti vitalitas abadi semangat bangsa Tiongkok di era modern.
Kemakmuran Tak Berujung / Fuxi dan Nüwa
Pada zaman kuno, ular dianggap sebagai makhluk ilahi, yang tinggal di kedalaman dan mampu mengendalikan hujan dan awan, melambangkan keberuntungan. Dalam sastra Dinasti Han, ular dipandang sebagai simbol prokreasi dan kelanjutan kehidupan. Dewa pencipta legendaris Fuxi dan Nüwa dari mitologi Cina digambarkan sebagai tokoh dengan kepala manusia dan tubuh ular. Mereka dihormati sebagai nenek moyang budaya orang Cina dan dianggap sebagai salah satu dari Tiga Raja. Fuxi dan Nüwa, memegang persegi dan kompas atau mendukung matahari dan bulan, bersama-sama mewakili harmoni Yin dan Yang.
Perkembangan Tak Berujung / PAN HUǐ (Ulang Terguling)
Ular ini juga dikenal sebagai naga kecil, Yù Jīng Zǐ, atau Huǐ. Menurut karya Dinasti Selatan Shù Yì Jì (Records of Strange Tales), dikatakan, Huǐ berubah menjadi Jiao setelah lima ratus tahun, Jiao berubah menjadi naga setelah seribu tahun, dan naga menjadi naga bertanduk setelah lima ratus tahun, dan setelah seribu tahun, ia menjadi Yinglong (Responsing Dragon). Huǐ dianggap sebagai bentuk naga muda. Peraturan Tuan Huǐ pola, yang muncul pada perunggu selama Musim Semi dan Musim Gugur, memiliki bentuk serpentin yang berliku, membentuk lingkaran yang saling terhubung yang menciptakan desain geometris. Beberapa pengaturan mengikuti pola kontinu dua arah, sementara yang lain membentuk motif kontinu empat arah. Desain ular bergelombang ini, dikenal sebagai Tuan Huǐ pola, populer selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur dan berlanjut ke Periode Negara-negara yang Berperang. Karakter Pán, yang berarti untuk bergulir atau berangin, adalah homophone untuk Pàn, dan mirip dalam arti dengan Qū dari motif memutar atau membungkuk, melambangkan bentuk berjongkok, ular.
Perkembangan Tak Berujung / Páng Cháng (Kucumbu Tubuh Tak Berujung)
Tumbuh Pán Cháng memiliki garis yang saling terkait yang bergulir dan berputar kembali pada diri mereka sendiri, menghubungkan dalam pola berputar-putar yang terus menerus yang mencakup semua dan tak terbatas. Desain ini sesuai dengan konsep Buddha "Yuan Yuǎn Liú Cháng, Shēng Shēng Bù Xī", yang menyampaikan gagasan sumber abadi, tak terputus dan kehidupan berkelanjutan. Motif ini melambangkan kemakmuran, kelangsungan keturunan, kekayaan, keberuntungan, dan warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Karena artinya yang menguntungkan, itu juga dikenal sebagai "Knot Bertuah" dan awalnya merupakan objek suci dalam ritual Buddha.
Kemakmuran Tak Berujung / Qián Wén (Coin Pattern)
Pola Qián Wén adalah motif dekoratif yang terinspirasi oleh koin kuno, dan desain yang sangat menguntungkan. Itu melambangkan daya tarik kekayaan dan harta karun, kemakmuran yang besar, dan status tinggi. Pola ini juga dikaitkan dengan mencegah bencana dan membawa keberuntungan, menjadikannya simbol perayaan dan kemesraan.
Perkembangan Tak Berujung / Sì Sì Rú Yì (Ulang Bertuah Ganda)
Pada Tahun 2025 Ular Kayu (Yǐ Sì Tahun), seri pola "Sì Sì Rú Yì" menggabungkan estetika retro dan modern. Desain ini menanamkan simbol-simbol penting dari warisan budaya Cina, seperti Pán Huǐ (Ulang Terguling), Pán Cháng (Tulang Tak Berujung), dan Qián Wén (Contoh Koin), untuk menciptakan fusi yang harmonis. Pola ini selaras dengan mengejar nilai-nilai budaya dan artistik saat ini dan dapat mendorong suasana yang elegan, abadi, dan aman dalam dekorasi interior.